Posted by : Lonewolf Rabu, 22 Juli 2015

Viete dan Descertes menghasilkan sebuah sistem Aljabar yang sangat fleksibel yang dapat digunakan untuk memecahkan banyak persoalan. Para ahli matematika dan sains mulai mempergunakan sistem ini untuk menganalisis aspek - aspek dalam dunia fisik. Pada awal abad 17, kebanyakan dari mereka mengubah perhatiannya kepada penganalisisan kuantitas fisik yang berubah secara konstan.


Sebagai contoh, kecepatan rata - rata dari sebuah benda bergerak, seperti sebuah bola yang jatuh ke tanah, dapat dihitung dengan mengukur seberapa jauh benda itu bergerak dan membagi jarak ini dengan waktu yang di tempuh sampai benda itu menyentuh tanah. Bagaimanapun, sangat sedikit benda - benda yang bergerak pada kecepatan tetap. Misalnya, sekarang diketahui bahwa sebuah bola jatuh ke tanah dengan percepatan yang konstan karena adanya gravitasi. Karena itulah, para ahli sains seringkali perlu untuk menentukan seberapa cepat benda bergerak pada suatu waktu. Newton menciptakan suatu bentuk aljabar yang dapat digunakan untuk mempelajari sistem - sistem yang berubah secara konstan. Ia menyebut bentuk ini sebagai Aljabar "fluxion". Newton berkorespondensi dengan Gottfried Leibniz, yang telah menciptakan bentuk yang sama, yang ia sebut dengan kalkulus. Leibniz membantu Newton untuk memperbaiki notasi " fluxion" Newton, tetepi para ahli sejarah masih memperdebatkan mana diantara kedua orang ini yang pertama kali menemukan Aljabar dari sistem - sistem yang berubah konstan. Dari jumlah persediaan dan permintaan barang, persamaan untuk lintasan roket, sistem Aljabar ini, sekarang dikenal dengan nama kalkulus, dan telah membantu banyak orang untuk memahami banyak sistem dalam perubahan.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Followers

Blogger templates

- Copyright © Math and Human Civilization -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -